Ada Metana di Mars
Minggu, 18 Januari 2009 20:08 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta: Sekelompok ilmuwan mengumumkan temuan tiga kawasan yang memompa metana ke atmosfer di Planet Merah. Disebutkan, konsentrasi gas yang pertama kali terdeteksi enam tahun lalu itu sebagian besar berasal dari Terra Sabae, Nili Fossae dan Syrtis Major (seluruhnya di utara katulistiwa). “Ini adalah deteksi definitif yang pertama atas metana di Mars,” kata Michael J. Mumma dari Goddard Space Flight Center, NASA, di Greenbelt, Maryland, yang menjadi ketua tim riset. Mumma mengumumkan temuan timnya itu kepada pers, Kamis lalu. “Pemetaan definitif dan identifikasi wilayah pelepasan gas metan aktif (di Mars) adalah juga yang pertama,” katanya lagi. Tim peneliti yang dipimpin Mumma menggunakan dua teleskop di Hawaii, yakni Fasilitas Teleskop Inframerah dan Keck-2, meneliti pantulan cahaya dari Mars untuk meneliti 'sidik jari' kimia gas itu. Dengan meneropongnya lewat rentang panjang gelombang yang sempit, mereka menyusun sebuah peta sebaran metan beresolusi tinggi di atmosfer Mars seiring dengan gerak rotasinya. “Kami mengobservasi dan memetakan banyak cerobong metan di Mars dimana satu diantaranya melepaskan sekitar 19 ribu ton,” kata Geronimo Villanueva dari Catholic University of America di Washington, DC, anggota tim. “Kawasan-kawasan itu mengemisikan metan di sepanjang musim semi dan panas kemungkinan karena bongkahan es yang retak dan menguap membuat metan bisa menyusup ke atmosfer Mars.” Temuan terbaru ini mau tidak mau memaksa NASA memikirkan kembali strateginya yang sibuk mencari jejak kehidupan di planet tetangga itu di bagian kutub. Satelit orbitter lainnya, yakni Mars Odyssey, mengendus adanya lapisan es disana pertama kali pada 2002 lalu. Pada konferensi pers yang sama, Michael Meyer, ketua tim ilmuwan untuk Program Mars NASA, menyatakan kalau keputusan belum lama ini untuk menunda keberangkatan misi penjelajah terbaru, Mars Science Laboratory, tahun ini menjadi 2011 nanti bisa ada berkahnya. Wahana pengganti Phoenix--yang hilang dalam misinya di Mars—itu bisa mempersiapkan sensor pendeteksi metan hingga ke konsentrasinya yang lebih akurat. Seperti diketahui kehidupan di Bumi lebih memilih memproses karbon bernomor atom 12. Menemukan kelimpahan metan di Mars yang memiliki isotop karbon yang sama akan bisa mengindikasikan asal muasal kehidupan di planet itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar